Resensi Novel
PERCY JACKSON AND THE OLYMPIANS
”THE LIGHTNING THIEF”
Judul
Resensi : Percy Si Pencuri Petir Dewa Zeus
Penulis : Rick Riordan
Penerbit : Mizan Fantasi
ISBN : 978-602-1606-22-3
Tahun
Terbit : Cetakan I , Desember 2008
Genre : Fantasi
Tebal
buku : 454 halaman
Harga : Rp.64.000,00
Novel
yang berjudul Percy Jackson dan Para Dewa-Dewi Olimpus “Si Pencuri Petir” atau
dalam bahasa Inggris Percy Jackson and The Olympians “The Lightning Thief”
karya Rick Riordan ini menceritakan tentang Percy Jackson, seorang anak dua
belas tahun, didiagnosis dengan ADHD dan disleksia, yang telah diusir dari enam
sekolah, Akademi Yancy terakhir dilakukan. Selama kunjungan sekolah ke Museum
Seni Metropolitan di Kota New York, guru
pra-aljabarnya, Mrs. Dodds, menyerang Percy dan ia dapat membalasnya
dengan sebuah pulpen pemberian guru
sejarahnya, Mr. Brunner yang dapat
berubah menjadi pedang.
Selama ini Percy tidak pernah tau
siapa ayahnya dan ia yakin bahwa ibunya menyembunyikan sesuatu mengenai
identitas ayahnya. Sampai pada saat mereka sedang liburan, ibunya dihilangkan
oleh seekor minotaur (monster yang berbentuk seperti banteng) dan Percy
terpaksa harus berada di sebuah perkemahan musim panas di bukit blasteran yang
tidak lain adalah perkemahan tempat anak-anak setengah dewa atau biasa disebut demigod
atau pahlawan. Ya, ternyata ayahnya adalah seorang dewa, dan di perkemahan itu
dia mengetahui bahwa sahabatnya di sekolah, Grover Underwood ternyata adalah
seorang satir (manusia berbadan kambing) yang bertugas menjaganya, guru
sejarahnya, Mr.Brunner ternyata adalah Chiron seekor centaurus (manusia berbadan
kuda) pelatih pahlawan-pahlawan terkenal seperti Herkules, dan terungkap pula
bahwa Percy adalah putra Poseidon sang penguasa lautan salah satu dari tiga
dewa besar (Zeus, Poseidon dan Hades). Tetapi sungguh sayang bukan kegembiraan
yang didapat malah semakin banyak ancaman yang menantinya. Karena dengan
diketahuinya Poseidon memliki seorang anak berarti Poseidon telah mengaku bahwa
ia telah melanggar perjanjian untuk tidak akan memiliki anak dari manusia. Selain
itu, Percy pun menjadi tersangka utama sebagai pencuri petir asli milik Zeus
dan helm milik Hades. Sehingga selain dikejar oleh para monster, dewa-dewa juga
mengejarnya. Percy dengan ditemani dua orang kawannya Grover dan Annabeth
(putri Athena) diberi misi untuk mencari dan mengembalikan benda keramat
tersebut dan mendamaikan kembali perang yang hampir pecah di Gunung Olimpus
hanya dalam waktu sepuluh hari. Tetapi tantangannya jauh lebih berat.
Percy akhirnya harus berhadapan
dengan kekuatan mengerikan yang bahkan lebih hebat dibandingkan para dewa
sendiri.
Kelebihan
dalam novel ini adalah kemampuan penulis yang menggambarkan setiap latar hingga
detail yang dapat membuat para pembaca terbawa dalam bayangan nyata latar yang
digambarkan ataupun peristiwa-peristiwa dalam cerita seperti perang-perang yang
berlangsung sehingga pembaca dapat ikut merasakan suasan perang dalam cerita
tersebut
Hal lain yang menarik juga terdapat
pada penokohan antara protagonist dan antagonis. Dalam cerita ini, antara
protagonist dan antagonis tidak jelas dimana tokoh yang benar-benar baik atau
benar-benar jahat. Alur cerita mengalir dengan wajar dan tidak dibuat-buat.
Bahkan di sini, Dewa pun digambarkan tidak sempurna karena mereka sama halnya
dengan manusia yang haus akan duniawi.
Kelemahan dalam novel ini adalah
setiap tahap urutan cerita mudah ditebak. Meskipun maksud dari misi-misi yang
dijalani sangat susah diprediksi akhir ceritanya, tetapi sangat mudah ditebak
tahap-tahapnya seperti berkumpul di base camp lalu memainkan game, menerima
ramalan, menjalankan misi dan ikut andil dalm perang melawan kronos.
Selain itu, menurut saya dari segi
harga novel ini sedikit mahal melihat novel ini menggunakan kertas buram biasa
yang kualitasnya kurang baik.
Pesan moral yang bisa dipetik dari cerita pada novel ini antara lain:
- Janganlah menjadi orang yang munafik. Orang dengan sifat itulah yang akan lebih dibenci dibandingkan orang yang sangat kejam namun terang-terangan.
- Jangan terlalu percaya terhadap orang yang baru dikenal karena kita belum tahu seluk beluk orang tersebut.
- Berpikirlah sebelum bertindak. Segala tindakan tidak akan berjalan dengan baik jika tidak dipikirkan matang-matang.
- Jangan mudah putus asa sebelum mencoba.
- Jangan menilai terlalu buruk terhadap seseorang.
Comments
Post a Comment