Passion (Tugas Softskill)
Setiap orang di dunia ini pasti mempunyai passion yang ada di dalam dirinya. Ada yang akhirnya mencapai mimpinya sesuai dengan passion atau bahkan ada yang menyimpang. Itu semua tergantung seberapa besar usaha kita. Selain itu, ada juga yang passionnya berbeda-beda dari kita masih anak-anak sampe sudah besar seperti saya.
Saat saya masih SD saya ingin menjadi seorang designer dan memiliki sebuah butik. Kakak saya dulunya siswi SMK dengan jurusan tata busana. Saya sering melihat dia membuat tugas membuat sketch busana dan disitu saya sangat tertarik. Kalau saya punya waktu luang, saya suka iseng menggambar seperti kakak saya. Tetapi passion saya di bidang tersebut perlahan mulai luntur saat beranjak ke SMP. Di SMP saya menikmati hal-hal yang berbau bahasa Inggris. Awalnya karena dulu guru bahasa Inggris saya sangat galak sehingga saya harus terus belajar supaya tidak dimarahi. Dari situ saya jadi paham mengenai bahasa Inggris dari segi struktur kalimat, grammar, vokabulari dsb. Selain dari materi di sekolah, kadang saya juga mempelajarinya lewat lagu atau film barat. Sampai SMA pun saya masih sangat suka dengan bahasa Inggris di samping saya juga mulai suka pelajaran sosial seperti sosiologi.
Ketika kelas 12 saya sempat bingung memilih jurusan SNMPTN. Awalnya saya ingin memilih pendidikan bahasa Inggris UNJ. Sampai suatu hari saya curhat sama teman saya tentang apa yang harus saya pilih. Teman saya bilang "Kenapa kamu gak coba tantangan baru di luar passion kamu? Memang passion terbesar kamu di bahasa Inggris, tapi kamu juga suka hal yang berbau sosial kan? kenapa gak coba pilih bidang itu, kan kamu jadi bisa nemuin pengalaman baru tanpa meninggalkan passion yang kamu suka (bahasa Inggris) toh semua bidang pasti akan tetap mempelajari bahasa Inggris". Saya merenungi perkataan teman saya dan berpikir ada benarnya juga. Apa salahnya cari pengalaman baru. Akhirnya terlintas "Psikologi" di pikiran saya. Saya pun memilih Psikologi UNJ sebagai salah satu list di SNMPTN saya. Namun, ternyata saya tidak lolos seleksi. Saya sangat sedih waktu itu. Tetapi akhirnya saya memilih Universitas Gunadarma dengan jurusan yang tetap yaitu Psikologi. Pertamanya saya sempat gugup masuk Psikologi namun lama kelamaan saya menikmatinya. Sesuai yang saya suka yaitu belajar sosial, walaupun ada beberapa mata kuliah yang tidak sesuai di bidang saya (IPS) seperti biopsikologi, psikologi faal dsb namun saya tetap senang karena saya menemui tantangan yang baru. Disitu saya mulai menemukan mimpi baru saya menjadi seorang psikolog.
Comments
Post a Comment