Contoh Kasus Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional

Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional menunjuk pada proses dimana seorang individu terlibat dengan orang lain dan menciptakan sebuah hubungan yang meningkatkan tingkat motivasi dan moralitas baik untuk pemimpin maupun pengikut itu sendiri. Tipe pemimpin ini sangat perhatian terhadap kebutuhan dan motif para pengikut dan mencoba untuk membantu pengikutnya mencapai kemampuan terbaik.

Contoh kasus kepemimpinan transformasional

Prijono Sugiarto, Ingin Astra Jadi Kebanggaan

PT Astra International Tbk punya laba mencengangkan. Laporan keuangan yang belum diaudit, laba bersih Astra per September 2011 naik 30 persen menjadi Rp 13,4 triliun dari Rp 10,4 triliun pada periode yang sama tahun 2010. Angka yang jauh di atas perusahaan lainnya.
Sebuah perusahaan yang baik memang tidak sepenuhnya bertarung hanya untuk meraih keuntungan besar. Ada makna lain di balik misi perusahaan, di antaranya membuka lapangan kerja, menjadi teladan etos kerja, ada etika bisnis, serta olah inovasi yang membanggakan.
Besarnya laba bersih Astra, juga memberi inspirasi kepada perusahaan lain untuk bertarung optimal dalam kancah kompetisi bisnis yang keras. Bisa pula menjadi sumber elan untuk berkreasi melahirkan bisnis yang bisa tumbuh luar biasa.
Untuk menggali lebih dalam gebrakan pasar dan filosofi Astra yang kini berusia 55 tahun, Kompas menemui Chief Executive Officer PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto di ruang kerjanya hari Rabu (15/2/2012) di Jakarta. Berikut petikan wawancara dengan ayah dua anak ini.
Kemajuan Astra signifikan. Apa yang Anda dan tim lakukan?
Sebaiknya tidak sekadar melihat Astra hari ini. Lihat bagaimana Astra didirikan oleh mendiang Om William Soeryadjaya. Beliau yang meletakkan dasar sebuah perusahaan hebat. Menanamkan etos kerja, niat luhur dalam berusaha, tidak melakukan tindakan tercela, serta menjaga integritas, reputasi, dan sebagainya. Om William ingin perusahaan ini sejahtera bersama bangsa, memegang teguh prinsip profesionalisme, selalu melaksanakan strategi bisnis yang dilandasi moral yang tinggi.
Nilai-nilai luhur yang tegas digariskan Om William ini memberi inspirasi para CEO Astra International untuk terus menjaga eksistensi korporat. Memang tidak mudah, tetapi kami bersyukur tetap di jalur yang beliau tekankan. Kami sangat bangga dengan pendiri Astra. Mendiang memberi teladan yang sangat baik tentang bagaimana berbisnis yang bersih dan penuh tanggung jawab. Filosofi itu berangkat dari pikiran yang bersih, yang berkaitan dengan keinginan membahagiakan orang lain, menyejahterakan para karyawan, dan sejahtera bersama bangsa.
Kalau kemudian Astra meraih laba besar, marilah kita melihatnya dari spektrum luas, yakni bahwa Astra sebuah perusahaan yang sudah matang, Senin (20/2/2012) ini, kami peringati ulang tahun ke-55. Tentu sistemnya sudah jadi, mata rantai bisnis Astra sudah mulus. Sumber daya manusianya profesional. Ada kompetisi yang sehat dari tiap unit usaha untuk berkarya optimal.
Untuk mendapatkan bentuk perusahaan yang matang, tentu tidak dalam semalam. Astra matang setelah puluhan tahun mencari jalan lurus dan profesional. Sempat terbatuk, sempat rugi. Ini hasil kerja puluhan tahun. Karyawan Astra kini mendekati 170.000 orang. Bukan jumlah yang kecil.
Saya kini mengembangkan konsep triple P, yaitu, pertama, portfolio roadmap (peta jalan untuk bisnis Astra ke depan). Kedua,people roadmap (untuk pengembangan SDM yang kian tertata sehingga mampu menjawab tantangan perubahan bisnis ke depan). Ketiga adalah public contribution roadmap, yakni Astra akan meningkatkan kontribusi kepada masyarakat dan bangsa ini. Kami terus memegang dan mengembangkan konsep 3 W (winning system, winning strategy, winning team) selain mengembangkan konsep triple P tersebut.
Estafet kepemimpinan di Astra berjalan mulus. Apa kiatnya?
Semua korporat pasti melakukan hal yang sama. Kebetulan Astra, yang mekanisme kerjanya sudah jalan, asas profesionalisme berjalan baik, semua orang terbaik, orang-orang dengan jam terbang tinggi otomatis akan berada di posisi yang sesuai bakatnya. Pendidikan lanjutan untuk SDM kami lakukan dengan ketat dan rapi. Saya selalu ingatkan para karyawan, jangan lupa pada jasa Oom William. Beliau yang meletakkan dasar untuk mengelola Astra secara profesional.
Proses review di Astra cukup ketat. Mulai dari kepala seksi. Naik, lalu menjadi kepala departemen, kepala divisi, terus naik, sampai direksi pada anak perusahaan, lalu menjadi CEO. Obsesi saya, bagaimana mengajak teman-teman di Astra berkembang sesuai dengan talentanya sehingga semua proses regenerasi berjalan mulus dan lurus.
Astra seperti apa yang Anda kehendaki?
Saya ingin melanjutkan cita-cita Om William, juga cita-cita para pendahulu saya supaya Astra ini menjadi perusahaan yang menjadi kebanggaan bangsa. Layaknya, orang India bangga dengan Tata, orang Korea Selatan bangga dengan Samsung, atau orang Jerman bangga dengan produknya yang berkelas dunia. Astra ingin menjadi perusahaan yang berguna, grup usaha yang patut dibanggakan karena profesional, menghargai para pemangku kepentingan, good corporate governance (perusahaan yang dijalankan penuh etika dan niat baik). Kami ingin kalau ada grup usaha yang dikerjakan dengan sangat baik, kemudian berprestasi luar biasa, grup usaha itu it should be Astra.
Astra memang bagus. Tetapi, publik minta ada mobil nasional dari Astra?
Itu memang idealnya. Kami dengan mitra Daihatsu, yakni PT Astra Daihatsu Motor, melakukan research and development tahun 2014 dan sudah diberi peluang untuk perubahan minor dan tahun 2018 untuk perubahan total.
Kalau soal desain, orang Indonesia memang hebat. Aspek lain, misalnya, mengenai pengembangan produk, transmisi, elektrikal, butuh kemampuan yang tinggi. Saya sangat percaya, dengan SDM yang terus membaik kualitasnya, tantangan itu mampu dihadapi sebaik- baiknya. Indonesia ini bangsa besar.
Membuat inovasi di mobil memang sangat tidak mudah. Misalnya, Kijang Innova, kami terus melakukan pengembangan sejak pertama kali dilakukan tahun 1970-an. Di bisnis sepeda motor, persaingan sangat ketat. Perubahannya luar biasa, dalam setahun acap bisa belasan desain baru yang muncul. Bisa dibayangkan betapa amat sibuknya teman-teman di Honda, di samping teman-teman di mobil.
Soal bisnis, bagaimana Anda menjaga kualitas prestasi yang ada?
Saya tidak sekadar menjaga, bahkan kalau bisa ditingkatkan. Untuk menjaga kinerja, saya tentu harus memberi arah yang amat jelas, harus berjalan lewat jalan apa. Saya suka berkeriapan di tengah karyawan. Saya senang menggamit mereka untuk berprestasi optimal. Motivasi dan kepercayaan diri diberikan bahwa ia bisa berkarya. Saya sampaikan bahwa kalau ia bekerja optimal, ia tidak berhenti berkarya, pada ujungnya akan membuat ia bangga pada hasil kerjanya.
Kerap kali publik hanya melihat kami menanjak dan menanjak. Padahal, iya, kita semua tahu bahwa dalam bisnis ada waktu-waktu swing. Ada satu siklus, yang menunjukkan tidak hanya naik, tetapi ada juga tren turun. Kini, Astra sedang siklus yang menanjak, pasca-kelesuan ekonomi tahun 2008-2009.
Tampak fit, apa rahasianya?
Saya olahraga yang sesuai porsi orang yang berusia 51 tahun. Saya suka bersosialisasi dengan kerabat, berusaha untuk bersama karyawan. Selebihnya, saya suka santai di rumah. Kebahagiaan tak terkira kalau saya sudah berada di rumah, bercanda dan saling bercerita dengan istri dan anak. Kalau sudah di rumah, saya kerap enggan ke mana-mana. Saya menemukan elan dan energi baru bila bertemu mereka. Saya juga suka bermain musik.
Memimpin perusahaan sebesar Astra, punya latar pendidikan bisnis?
Saya sekolah teknik di Jerman, University of A.Sc.Konstanz (peraih Carl-Duisberg Prize, 1984), dan gelar master bisnis di Bochum, Jerman. Saya sekolah di Jerman lebih dari enam tahun, dan tentu saja saya mengerti bahasa Jerman.

Berdasarkan kasus di atas dapat disimpulkan bahwa Alm. William Soeryadjaya, selaku pendiri PT Astra International Tbk merupakan contoh pemimpin transformasional. Hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana beliau meletakkan dasar sebuah perusahaan hebat, menanamkan etos kerja, niat luhur dalam berusaha, tidak melakukan tindakan tercela, serta menjaga integritas, reputasi, dan sebagainya terhadap bawahannya. Selain itu, beliau juga ingin perusahaannya sejahtera bersama bangsa, memegang teguh prinsip profesionalisme, dan selalu melaksanakan strategi bisnis yang dilandasi moral yang tinggi. Nilai-nilai luhur yang tegas digariskan beliau ini memberi inspirasi para CEO Astra International untuk terus menjaga eksistensi korporat.


Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan transaksional mengacu pada bagian terbesar dari model-model kepemimpinan, yang berfokus pada transaksi yang terjadi antara pemimpin dan pengikut.  Para pemimpin organisasi menunjukkan kepemimpinan transaksional ketika mereka menawarkan suatu bonus pada anggota atau pengikut nya yang menyelesaikan tugas lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan. Dimensi transaksi pada kepemimpinan transaksional sudah sangat umum dan dapat diobservasi di banyak tingkat di seluruh tipe organisasi. 

Contoh kasus kepemimpinan transaksional
Beginilah Cara Google Bikin Karyawan Betah

Perusahaan mana yang tidak ingin karyawannya setia, produktif, dan betah bekerja di kantor? Karena itulah, perusahaan yang baik dan sehat pasti berusaha menjaga iklim kerja dan semangat para karyawannya dengan memberikan tunjangan serta fasilitas terbaik bagi mereka.

Hal ini pun dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi yang berbasis di Silicon Valley, California, AS. Salah satunya adalah Google.

Selain dikenal baik hati kepada para karyawannya, Google juga menjadi salah satu perusahaan teknologi yang paling diincar oleh para pencari kerja. Betapa tidak? Tunjangan-tunjangan serta fasilitas yang diberikan oleh perusahaan yang didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ini mampu menjamin para karyawannya hidup senang, tenang, dan berkecukupan. Tampaknya tak ada hal lain yang perlu dikhawatirkan oleh para Googler (karyawan Google), kecuali pekerjaan mereka.

Apa saja fasilitas yang bisa dinikmati oleh para Googler?

Google menyediakan transportasi gratis bagi para Googler yang tinggal di sekitar Mountain View, dekat dengan lokasi Googleplex (kantor Google). Google juga menyediakan fasilitas pangkas rambut gratis di kantor bagi para karyawannya yang sibuk. Mereka tak perlu pergi ke salon sendiri dan antre untuk memangkas rambut atau poninya yang sudah mulai panjang.

Agar para Googler bisa benar-benar beristirahat di akhir pekan, Google menyediakan fasilitas laundry dan layanan dry cleaning di kantornya. Jadi, bukan hal aneh jika setiap akhir pekan para karyawan membawa pakaian kotornya ke Googleplex.

Di Googleplex, karyawan juga bisa bersantai sambil bermain ping pong, biliar, dan foosball alias table football. Meja-meja permainan ini terletak di beberapa tempat dalam gedung. Bagi para Googler yang hobi "berolahraga jempol", Google juga menyediakan perlengkapanvideo game.

Kalau mau, karyawan Google boleh membawa hewan peliharaannya ke kantor. Akan tetapi, yang satu ini rasanya sulit jika ingin sering dilakukan karena bekerja sambil mengawasi hewan peliharaan bukan hal yang mudah dilakukan. Untuk menyambut akhir pekan, setiap Jumat, para Googler biasa berkumpul bersama sambil minum bir dan anggur gratis.

Seru, tetapi itu belum apa-apa. Masih banyak tunjangan dan fasilitas yang dapat dinikmati oleh para Googler. Daftarnya dilansir olehBusiness Insider dan pasti membuat Anda bermimpi untuk bekerja di sana.

Makanan dan minuman gratis
Makan siang gratis di kantor karyawan mungkin hal yang sudah biasa di banyak kantor. Nah, di Googleplex, selain makan siang, sarapan dan makan malam pun selalu tersedia bagi karyawan. Ini karena lokasi kantor Google agak jauh dari restoran. Fasilitas yang satu ini membuat para Googler bisa menghemat waktu dan uang mereka.

Googleplex juga dilengkapi dapur-dapur kecil yang menyediakan kopi,snack, dan minuman bagi para karyawan. Dapur-dapur itu ditempatkan berdekatan dengan ruang kerja karyawan agar Googler tak perlu pergi jauh dari mejanya untuk mengambil makanan. Intinya, perut para penghuni Googleplex dijamin selalu kenyang.

Jaminan kesehatan
Agar karyawannya tetap bugar, Google menyediakan gym dan kolam renang di lingkungan kantornya. Tak tanggung-tanggung, kolam renang itu dijaga oleh petugas khusus untuk memastikan keselamatan para penggunanya. Karyawan Google yang tidak enak badan atau terluka saat bekerja juga bisa membuat janji dengan dokter di Googleplex.

Meskipun bekerja di Google terlihat sangat menyenangkan, para karyawan juga punya tanggung jawab yang besar dan dituntut untuk berkinerja baik. Karena itu, pekerjaan juga bisa membuat mereka pusing. Namun, ketika sukses menyelesaikan suatu proyek dengan baik, mereka bisa menikmati bonus pijat selama 1 jam dari therapistyang disewa Google.

Aturan 80/20
Aturan Google yang satu ini sangat terkenal. Google menuntut para karyawannya untuk menghabiskan 80 persen waktu kerja di kantor untuk mengerjakan pekerjaan mereka, dan meluangkan 20 persen sisanya untuk mengerjakan proyek khusus sesuai passion mereka. Artinya, dalam waktu kerja standar selama seminggu, ada satu hari penuh yang dapat mereka gunakan untuk mengerjakan proyek di luar pekerjaan utama mereka.

Google banyak mengembangkan teknologi masa depan di Google Labs. Menurut Google, kebanyakan teknologi canggih itu justru berawal dari proyek-proyek "sampingan" para karyawan dalam program 20 persen itu.

Bertemu banyak orang pintar
Karyawan Google adalah orang-orang yang pintar. Di Googleplex, mereka juga terbiasa bertemu dan bekerja dengan orang-orang pintar lainnya, termasuk Larry Page dan Sergey Brin. Googler juga sudah terbiasa bertemu dan bekerja dengan para pemimpin, pemikir, dan seleb di industri teknologi.

Meskipun para karyawannya sudah pintar, Google tetap mendorong mereka untuk selalu belajar. Salah satu buktinya, pintu kamar mandi dan bagian atas urinoir dalam toilet kantor mereka dihiasi berbagaipuzzle dan tips seputar coding. Rupanya para Googler juga percaya bahwa toilet merupakan salah satu tempat terbaik untuk menemukan inspirasi.

TechStop
TechStop adalah unit tech-support yang dijaga oleh para spesialis TI terbaik di Googleplex. Di sana, para karyawan yang mendapat kesulitan berhubungan dengan hardware dan software bisa meminta pertolongan. TechStop buka 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Urusan TI sepele sekalipun akan dilayani di tempat ini, termasuk ketika karyawan lupa membawa charger laptop-nya ke kantor.

Cuti melahirkan dan punya anak
Pepatah "banyak anak banyak rezeki" tampaknya berlaku bagi para Googler. Sementara kantor-kantor lain hanya memberikan cuti melahirkan kepada para karyawan perempuan, Google juga bermurah hati memberikan cuti "menyambut anak" bagi para karyawan laki-lakinya.

Google memberikan hadiah "libur" selama 6 minggu, dan tetap digaji, kepada Googler laki-laki yang istrinya melahirkan. Sementara itu, kepada Googler perempuan yang baru melahirkan, Google memberikan libur selama 18 minggu setelah sang anak lahir.

Bukan itu saja. Setelah kelahiran sang anak, karyawan juga mendapatkan bonus untuk meringankan biaya-biaya membeli kebutuhan bayi. Setelah sang ibu kembali bekerja, dia bisa membawa bayinya ke kantor dan menitipkannya di fasilitas Day Care yang disediakan di Googleplex.

Tunjangan kematian
Google menjamin kesejahteraan karyawannya, bahkan sampai mereka meninggal dunia. Ketika ada Googler yang meninggal dunia, perusahaan akan mencairkan asuransi jiwa karyawan dan memberikannya kepada keluarga yang ditinggalkan. Google juga akan membayarkan setengah dari gaji karyawan tersebut kepada suami/istrinya yang ditinggalkan hingga 10 tahun ke depan. Selain itu, Google juga akan memberikan tunjangan sebesar 1.000 dollar AS yang diberikan setiap bulan kepada anak-anak almarhum

Dapat dilihat dari kasus di atas bagaimana pemimpin perusahaan Google yaitu Larry Page dan Sergey Brin memberikan fasilitas-fasilitas yang luar biasa agar para karyawannya merasa nyaman dalam bekerja sehingga kinerja mereka dapat meningkat dan mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan.


Sumber
Kuhnert.(1994). Transactional and transformational leadership: A constructive/ developmental analysis. Academy of Management Review, 12,648-657

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel

Kesehatan Mental dan Konsep Kepribadian menurut Gordon W. Allport

Terapi dalam Psikoanalisa, Humanistik, dan Behaviorisme