Definisi Kepemimpinan, Jenis-jenis Kepemimpinan, dan Fungsi Kepemimpinan
Definisi Kepemimpinan
Menurut Locke yang dikutip oleh Pidekso dan Harsiwi
(2001:2) mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu proses membujuk (inducing)
orang-orang lain menuju sasaran bersama.
Miftah Thoha (2010: 9) kepemimpinan adalah kegiatan
untuk memengaruhi perilaku orang lain, atau seni memengaruhi perilaku manusia
baik perorangan maupun kelompok. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam suatu organisai karena sebagian besar keberhasilan dan
kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi
tersebut.
George R. Terry (Miftah Thoha, 2010: 5) mendefinisikan
kepemimpinan sebagai aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan
mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai
tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Sudarwan Danim (2004: 56) memberi definisi
kepemimpinan yaitu setiap perbuatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok
untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok yang
tergabung di dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Berdasarkan beberapa definisi kepemimpinan di atas
dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses atau kegiatan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok untuk memberi arahan kepada orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jenis-jenis Kepemimpinan
1. Otokratik
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang
otokratik adalah seorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan
menunjuukkan sikap yang menonjol ”keakuannya”, antara lain dalam bentuk:
• Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama
dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian
kurang menghargai harkat dan martabat mereka.
• Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
• Pengabaian peran para bawahan dalam proses pemgambilan keputusan.
• Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
• Pengabaian peran para bawahan dalam proses pemgambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan adalah dengan menuntut
ketaatan penuh dari bawahannya, menunjukkan
keakuannya dalam menegakkan disiplin, bernada keras dalam pemberian perintah
atau instruksi, dan menggunakan pendekatan punitif dalam hal terjadinya
penyimpangan oleh bawahan.
2. Paternalistik
Pemimpin paternalistik hanya terdapat dilingkungan
masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya di masyarakat agraris. Salah satu
ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan
oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat.
Biasanya tokoh-tokoh adat, para ulama, dan guru. Pemimpin ini sangat
mengembangkan sikap kebersamaan.
3. Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur
yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada
karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga
mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya
seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak
pengikut meskipun para pengikut tersebut tidk selalu dapat menjelaskan secara
konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
4. Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi
akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri
ari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan
organisasi, sasaransasaran apa yang ingin dicapai, tugas yang harus ditunaikan
oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
5. Demokratis
Pemimpin yang demokratik biasanya memandang
peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen
organisasi. Tipe pemimpin ini menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus
disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas
dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
Mereka melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya
serta memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat
dan martabat manusia.
Fungsi Kepemimpinan
1. Pemimpin sebagai eksekutif ( executive Leader) atau
sering kali disebut sebagai administrator atau manajer. Fungsinya adalah
menerjemahkan kebijaksanaan menjadi suatu kegiatan, dia memempin dan mengawasi
tindakan orang-orang yang menjadi bawahannya dan membuat keputusan-keputusan
yang kemudian memerintahkannya untuk dilaksanakan.
2. Pemimpin sebagai penengah. Dalam masyarakat
modern, tanggung jawab keadilan terletak di tangan pemimpin dengan keahliaanya
yang khas dan ditunjuk secara khusus. Ini dikenal dengan pengadilan. Umpamanya
dalam bidang olahraga, terdapat wasit yang mempunyai tugas sebagai wasit.
3. Pemimpin sebagai penganjur. Sebagai propagandis,
sebagai juru bicara, atau sebagai pengarah opini merupakkan orang-orang penting
dalam masyarakat. Mereka bergerak dalam bidang komunikasi dan publistik yang
menguasai ilmu komunikasi. Penganjur adalah sejenis pemimpin yang memberi
inspirasi kepada orang lain.
4. Pemimpin sebagai ahli. Pemimpin sebagai ahli
dapat dianalogikan sebagai instruktur atau seorang juru penerang, berada dalam
posisi yang khusus dalam hubungannya dengan unit sosial dimana dia bekerja.
Kepemimpinannya hanya berdasarkan fakta dan hanya pada bidang dimana terdapat
fakta. Mereka mencapai dan memelihara pengaruhnya karena mereka mempunyai
pengetahuan untuk diberikan kepada orang lain.
5. Pemimpin diskusi.
Tipe pemimpin yang seperti ini dapat dijumpai dalam lingkungan
kepemimpinan yang demokratis dimana komunikasi memegang peranan yang sangat
penting. Seseorang yang secara lengkap memenuhi kriteria kepemimpinan demokratis
ialah orang yang menerima peranannya sebagai pemimpin diskusi.
Sumber
Comments
Post a Comment